.

Artikel kesehatan

Name *
Email *
Judul *
Diskripsi *
Upload a File

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (JAMKESMAS)

Dr. Suparyanto, M.Kes

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (JAMKESMAS)

PENGERTIAN
  • JAMKESMAS adalah bentuk belanja bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini dilakukan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin.
  • Penyelenggaraan pelayanan kesehatan peserta mengacu pada prinsip-prinsip:
  1. Dana amanat dan nirlaba dengan pemanfaatan untuk semata-mata peningkatan derajat kesehatan masyarakat miskin.
  2. Menyeluruh sesuai dengan standar pelayanan medik yang cost effective dan rasional.
  3. Pelayanan terstruktur, berjenjang dengan portabilitas dan ekuitas.
  4. Efisien, transparan dan akuntabel.
  • Peserta program Jamkesmas adalah setiap orang miskin dan tidak mampu selanjutnya disebut peserta Jamkesmas sejumlah 76,4 juta jiwa dari data Badan Pusat Statistik tahun 2006 yang dijadikan dasar penetapan jumlah sasaran peserta secara Nasional oleh Menkes RI.
  • Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu, tidak masuk dalam Surat Keputusan Bupati / Walikota, pembiayaan kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemda setempat yang disebut Jamkesda dan mekanisme pengelolaannya seyogyanya mengikuti JAMKESMAS.
  • Sasaran peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum menjadi peserta Jamkesmas dijamin dalam Jamkesmas dan dapat menggunakan kartu PKH pada saat mengakses pelayanan kesehatan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

KETENTUAN UMUM
  • Setiap peserta Jamkesmas mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan dasar meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama dan rawat inap tingkat pertama, pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan dan pelayanan gawat darurat (Ketentuan Umum A.1)
  • Pelayanan kesehatan dasar (rawat jalan tingkat pertama dan rawat inap tingkat pertama) diberikan di Puskesmas dan jaringannya. Khusus untuk persalinan normal dapat juga dilayani oleh tenaga kesehatan yang berkompeten (praktek dokter dan bidan swasta) dan biayanya diklaimkan ke Puskesmas setempat (Ketentuan Umum A.4)
  • Pelayanan tingkat lanjut (rawat jalan dan rawat inap) berdasarkan rujukan, diberikan di Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) Jaringan Jamkesmas (BKMM/BPKM/BKPM/BP4/BKIM, Rumah Sakit Pemerintah termasuk Rumah Sakit Khusus, RS TNI/Polri dan RS Swasta). Pelayanan Rawat Inap diberikan di ruang rawat inap kelas III).

PROSEDUR PELAYANAN

a. Pelayanan Kesehatan Dasar
  • Untuk mendapat pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya, peserta harus menunjukkan kartu Jamkesmas, atau surat keterangan/rekomendasi Dinas Sosial setempat (bagi pengemis, gelandangan, anak dan orang terlantar), kartu PKH bagi peserta PKH yang belum mempunyai kartu Jamkesmas, kartu Jamkesmasda atau Surat Pernyataan Miskin bagi masyarakat miskin yang tidak termasuk dalam kuota miskin.

b. Pelayanan Tingkat Lanjutan
  • Pasien miskin yang memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjut, dirujuk dari Puskesmas dan jaringannya ke fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut siertai kartu peserta dan surat rujukan yang ditunjukkan sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada kasus gawat darurat tidak memerlukan surat rujukan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Alimul, Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:Salemba Medika.
  2. Alimul, Aziz. 2004. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika.
  3. Alimul, Aziz. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
  4. Anjaswati, Tri. 2002. Analisis Tingkat Kepuasan Klien terhadap Perilaku “Caring” Perawat.
  5. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi IV). Jakarta : Rineka Cipta.
  6. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
  7. BPS. 2008. Pendataan Program Perlindungan Sosial. BPS. Jakarta.
  8. Depkes. 2008. Petunjuk Tehnis Program Jaminan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas dan Jaringannya. Jakarta : Dirjen Binkesmas.
  9. Depkes. 2007. Pedoman Pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta : Dirjen Binkesmas.http://eprints.ui.ac.id
  10. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
  11. Nursalam dan Siti Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto.
  12. Nursalam dan Siti Pariani. 2002. Manajemen Keperawatan (Aplikasi Dalam praktek Keperawatan Profesional). Jakarta : Salemba Medika.(Sumber: dr.suparyanto,M.Kes.blogspot.com)

Minggu, 17 April 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA
Dr. Suparyanto, M.Kes
PENGERTIAN
  • Desa Siaga adalah Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah2 kesehatan, secara mandiri.
TUJUAN :
  • Terwujudnya masyarakat sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan
SASARAN :
  1. Semua Individu dan keluarga di desa setempat
  2. Pihak2 yang mempunyai pengaruh (toma, toga, tokoh perempuan dan pemuda, kader serta petugas kesehatan)
  3. Pihak2 yang diharapkan memberi dukungan kebijakan,peraturan perundang-undangan,dana,tenaga,sarana.(kepala desa, Camat,pejabat terkait,swasta para donatur dan pemangku kepentingan lainnya)
KRITERIA :
  • Desa telah menjadi desa siaga bila memiliki Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

PENGERTIAN POSKESDES
  • Poskesdes adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masy desa.
  • Pelayanannya meliputi upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (perawat/ bidan)dibantu kader
KEGIATAN POSKESDES
  1. Pengamatan epidemologis sederhana
  2. Penanggulangan penyakit menular, dan penyakit KLB
  3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
  4. Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya
  5. Kegiatan lain : promosi kesehatan untuk Kadarzi, PHBS, penyehatan lingkungan dll.
SUMBERDAYA POSKESDES
  1. Tenaga kesehatan (minimal bidan, idealnya: perawat, bidan dan petugas gizi))
  2. 2 (dua) orang kader/bagas
PEMBANGUNAN SARANA FISIK POSKESDES :
  1. Mengembangkan Polindes
  2. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada, yaitu Balai RW, Balai Desa dll.
  3. Membangun baru dengan pendanaan dari pemerintah (Pusat dan daerah), donatur, dunia usaha atau swadaya masyarakat
ADA BANGUNAN FISIK POSKESDES DAN MENETAP
  1. Mudah koordinasi dengan bagas/ kader
  2. Memudahkan akses masyarakat
  3. Kegiatan lebih terencana dan terarah.
  4. Polindes dan Poskesdes terdapat dalam satu tempat dengan fungsinya masing2
TIDAK ADA BANGUNAN FISIK POSKESDES DAN TIDAK MENETAP
  1. Sulit koordinasi dengan bagas/ kader
  2. Menyulitkan akses Masyarakat
  3. Kegiatan tidak terencana dan tdk terarah.
  4. Polindes tetap ada, Poskesdes sulit berjalan (beban ganda untuk bidan)
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN DESA SIAGA
PERSIAPAN
PUSAT:
  1. Penyusunan pedoman
  2. Pembuatan modul pelatihan
  3. Penyelenggaraan pelatihan bagi pelatih (TOT)
PROVINSI:
  1. Penyelenggaraan TOT (tenaga kab/kota)
KABUPATEN/KOTA:
  1. Penyelenggaraan pelatihan nakes
  2. Penyelenggaraan pelatihan kader
PELAKSANAAN
PUSAT:
  1. Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain
PROVINSI:
  1. Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain
KABUPATEN/KOTA:
  1. Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain
  2. Penyiapan PKM & RS dlm rangka penanggulangan bencana & kegawatdaruratan kesehatan
KECAMATAN:
  1. Pengembangan dan Pembinaan desa siaga
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PUSAT:
  1. Memantau kemajuan dan mengevaluasi keberhasilan pengembangan desa siaga
PROVINSI:
  1. Memantau kemajuan pengembangan desa siaga
  2. Melaporkan hasil pemantauan ke pusat
KABUPATEN/KOTA:
  1. Memantau kemajuan pengembangan desa siaga
  2. Melaporkan hasil pemantauan ke provinsi
KECAMATAN
  1. Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
  2. Melaporkan perkembangan ke Kab/Kota
PENDEKATAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA

Langkah2 pokok yang perlu ditempuh :
  1. Pengembangan Tim Petugas
  2. Pengembangan Tim di Masyarakat
  3. Survei mawas Diri (SMD)
  4. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
PELAKSANAAN KEGIATAN
  1. Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga
  2. Orientasi / Pelatihan Kader Desa Siaga
  3. Pengembangan Poskesdes dan UKBM lain
  4. Penyelenggaraan Kegiatan Desa Siaga
PEMBINAAN DAN PENINGKATAN
  1. Pembinaan jejaring lintas sektor, khususnya dengan program2 pembangunan yang bersasaran desa
  2. Pembinaan perlu dikembangkan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan para kader agar tidak drop-out.(dibantu memperoleh pendapatan tambahan, misalnya pemberian gaji insentif atau difasilitasi untuk berwirausaha).
PERAN JAJARAN KESEHATAN DAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERKAIT

Puskesmas:
  1. Yankesdas & PONED
  2. Mengembangkan komitmen & Kerjasama TimTk. Kec. dan desa
  3. Memfasilitasi pengembangan Desi & Poskesdes
  4. Monev dan Pembinaan desi
Rumah Sakit:
  1. Menyelenggarakan pelayanan rujukan & PONEK
  2. Melaksanakan bimbingan teknis medis
  3. Menyelenggarakan Promosi Kesehatan dalam rangka pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangn kedaruratan dan bencana
Dinas Kesehatan Kab/Kota:
  1. Mengembangkan komitmen & kerjasama tim di Tk. Kab/Kota
  2. Merevitalisasi PKM
  3. Merevitalisasi RS
  4. Merekrut / Menyediakan calon fasilitator
  5. Menyelenggarakan pelat bagi petugas kesehatan & kader
  6. Melakukan advokasi ke berbagai pihak
  7. Menyediakan anggaran dan sumber daya lain
Dinas Kesehatan Provinsi
  1. Mengembangkan komitmen & kerjasama tim di tingkat. Provinsi
  2. Membantu Dinkes Kab/kota melalui pelatihan2 manajemen, teknis, dll.
  3. Membantu Dinkes Kab/kota mengembangkan kemampuan PKM dan RS di bidang konseling
  4. Menyelenggarakan pelatihan fasilitator
  5. Melakukan advokasi ke berbagai pihak tingkat. Provinsi
  6. Bersama Dinkes Kab/Kota melakukan pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis terhadap desi.
  7. Menyediakan anggaran dan sumber daya lain bagi kelestarian desi
  8. Kementrian Kesehatan
  9. Menyusun konsep dan pedoman pengembangan desi,mensosialisasikan & mengadvokasi
  10. Memfasilitasi Dinkes, PKM, RS serta Posy dan UKBM lainnya.
  11. Memfasilitasi pembangunan Poskesdes dan pengembangan desi
  12. Memfasilitasi pengembangan sistem surveilans, sistem informasi / pelaporan dan spenaggulkangan kegawatdaruratan dan bencana berbasis masyarakat.
  13. Menyelenggarakan pelatihan bagi pelatih (TOT)
  14. Menyediakan dan dan dukungan sumber daya lain
  15. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi.
Peran Pemangku Kepentingan Terkait

Pejabat Pemerintah Daerah
  1. Memberi dukungan kebijakan, sarana dan dana
  2. Mengkoordinasikan penggerakan masy untuk pelayanan Poskesdes/PKM/pustu/UKBM lain
  3. Mengkoordinasikan penggerakan masy untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan desi & UKBM yang ada
  4. Melakukan Pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Desi sec ara teratur dan lestari
Tim Penggerak PKK
  1. Berperan aktif dalam pengembangan dan penyelenggaraan UKBM di Desi (posyandu,dll)
  2. Menggerakkan masy utk mengelola, menyelenggarakan dan memanfaatkan UKBM yang ada.
  3. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dalam rangka menciptakan kadarzi dan PHBS
Tokoh Masyarakat
  1. Menggali sumber daya utk kelangsungan penyelenggaraan desi
  2. Menaungi dan membina kegiatan desi
  3. Menggerakkan masy utk berperan aktif
Organisasi Kemasyarakatan/LSM/Dunia Usaha/Swasta
  1. Berperan aktif dalam penyelenggaraan desi
  2. Memberikan dukungan sarana dan dana utk pengembangan dan penyelenggaraan desi
INDIKATOR KEBERHASILAN

INPUT:
  1. Ada Tidaknya Forum Desa
  2. Ada Tidaknya Poskesdes dan sarana bangunan serta perlengkapannya
  3. Ada tidaknya UKBM yang dibutuhkan masyarakat
  4. Ada tidaknya nakes (minimal bidan)
PROSES:
  1. Frekuensi Pertemuan forum desa
  2. Berfungsi tidaknya poskesdes
  3. Berfungsi tidaknya UKBM yang ada
  4. Berfungsi tidaknya Sistem Kegawatdaruratan dan Penanggulangan bencana
OUTPUT:
  1. Cakupan yankesdas Poskesdes
  2. Cakupan pelayanan UKBM lainnya
  3. Jumlah kasus Kegawatdaruratan dan KLB
  4. Cakupan RT yang mendapat kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS
OUTCOME:
  1. Jumlah Penduduk yang sakit
  2. Jumlah Penduduk yang menderita gangguan Jiwa
  3. Jumlah Ibu melahirkan yang meninggal
  4. Jumlah bayi dan balita yang meninggal
  5. Jumlah balita Gizi buruk

Konsep Puskesmas Idaman (3)

KONSEP PUSKESMAS

Dr. Suparyanto, M.Kes

Pengertian Puskesmas
  • Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
  • UPT tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan
  • Pembangunan Kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan
  • Pertanggung jawaban secara keseluruhan ada diDinkes dan sebagian ada di Puskesmas
  • Wilayah Kerja dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil

Visi Puskesmas
  • Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat
Indikator Kecamatan Sehat:
(1) lingkungan sehat,
(2) perilaku sehat,
(3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
(4) derajat kesehatan penduduk kecamatan

Misi Puskesmas
  1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
  2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya
  3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
  4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya

Fungsi Puskesmas
  1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
  2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
  3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
  4. Pelayanan Kesehatan Perorangan
  5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kedudukan
  • Sistem Kesehatan Nasional → sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan UKP dan UKM di wilayah kerjanya.
  • Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota → sebagai UPT Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
  • Sistem Pemerintahan Daerah  adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
  • Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagai mitra dan sebagai pembina upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK.

Struktur Organisasi
  • Kepala Puskesmas
  • Unit Tata Usaha:
  1. Data dan Informasi,
  2. Perencanaan dan Penilaian,
  3. Keuangan, Umum dan Kepegawaian
  • Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
  1. UKM / UKBM
  2. UKP
  • Jaringan pelayanan Puskesmas:
  1. Unit Puskesmas Pembantu
  2. Unit Puskesmas Keliling
  3. Unit Bidan di Desa/Komunitas

Tata Kerja
  • Kantor Camat → koordinasi
  • Dinkes → UPT → bertanggung jawab ke Dinkes
  • Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagi mitra
  • Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat → sebagai pembina
  • Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan →kerjasama
  • Lintas sektor → koordinasi
  • Masyarakat → perlu dukungan/partisipasi →BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

Badan Penyantun Puskesmas (BPP)
Pengertian :
  • Suatu organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh masyarakat peduli kesehatan yang berperan sebagai mitra kerja Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Fungsi:
  • Melayani pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan kesehatan oleh Puskesmas (to serve)
  • Memperjuangkan kepentingan kesehatan dan keberhasilan pembangunan kesehatan oleh Puskesmas (to advocate)
  • Melaksanaan tinjauan kritis dan memberikan masukan tentang kinerja Puskesmas (to watch)

Upaya Puskesmas
  • Ada dua: UKM DAN UKP
  • Upaya kesehatan Wajib → upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta punya daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib diselenggarakan puskesmas di wilayah Indonesia.
  • Upaya Kesehatan Pengembangan → upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas

Upaya Kesehatan Wajib:
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan Pengembangan
1. Upaya Kesehatan Sekolah,
2. Upaya Kesehatan Olah Raga,
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat,
4. Upaya Kesehatan Kerja,
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut,
6. Upaya Kesehatan Jiwa
7. Upaya Kesehatan Mata,
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut,
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.

Azas Penyelenggaraan
  • Azas Pertanggungjawaban Wilayah →bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya
  • Azas Pemberdayaan Masyarakat → Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas
  • Azas Keterpaduan
  1. Azas keterpaduan lintas program → MTBS, UKS, PUSLING, POSYANDU
  2. Azas Keterpaduan Lintas Sektor → UKS, GSI, UKK
  • Azas Rujukan
  1. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan → kasus, spesimen, ilmu pengetahuan
  2. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat → sarana dan logistik, tenaga, operasional

Manajemen Puskesmas
  • P1: Perencanaan
  1. Rencana Usulan Kegiatan
  2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
  • P2: Pelaksanaan dan Pengendalian
  1. Pengorganisasian
  2. Penyelenggaraan
  3. Pemantauan
  • P3: Pengawasan dan Pertanggungjawaban
  • Pengawasan internal dan eksternal
  • Pertanggungjawaban
Referensi:

  • Depkes, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan, Nomor: 128/Menkes/ SK/ II/ 2004, Tentang Pelayanan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

Konsep Puskesmas Idaman (2)

KONSEP PUSKESMAS IDOLA (Public Health Center IDOLA Concept)


Dr. Suparyanto, M.Kes

PENGERTIAN
  • Puskesmas Rawat Inap ”IDOLA” adalah Puskesmas dengan fasilitas rawat inap dengan ruangan yang Indah, suasana pelayanan Damai, memperlakukan pasien secara Obyektif, menangani pasien secara Lancar serta Aman untuk mewujudkan pelayanan kesehatan rawat inap yang bermutu serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

VISI
  • ” Pasien sembuh dan puas”

MISI

Untuk mencapai visi tersebut diatas, ditetapkan misi sebagi berikut:
  1. Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, unggul dan berkualitas. SDM yang dimaksud terdiri dari: dokter spesialis empat besar (bedah, kandungan dan kebidanan, anak dan penyakit dalam), dokter umum, bidan, perawat, nutrisionis dan administrasi. Dengan jenis pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan, sehingga tercipta pelayanan kesehatan yang cepat , tepat dan aman
  2. Melengkapi dan menyajikan sarana dan prasana Puskesmas Rawat Inap yang bersih dan rapi. Sarana yang diperlukan terdiri: ruang perawatan, ruang operasi sederhana, ruang persalinan, ruang tindakan, kamar linen, kamar mandi, dapur, laboratorium, sedang prasarana yang diperlukan adalah: peralatan operasi terbatas, peralatan obstetri patologis, peralatan resusitasi, tempat tidur dengan kelengkapannya dan perlengkapan perawatan
  3. Menata Mindset Tim Pelayanan Prima di Puskesmas Rawat Inap ”IDOLA”.
  4. Pola pikir semua pegawai Puskesmas Rawat Inap perlu ditata dan disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai mempunyai polapikir yang sama untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan pelanggan sehingga terbentuk nuansa pelayanan prima dengan penuh kedamaian
  5. Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.(Psikografi pelanggan perlu diketahui untuk mengetahui budaya, perilaku dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat)
  6. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada Pelanggan.(Dengan memberi pelayanan kesehatan yang memberi kesan ”WOW”, maka hal tersebut akan membanggakan dan memuaskan pada pelanggan yang juga dapat berfungsi sebagai promosi antar pelanggan.)
  7. Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan ”Customer Market Relationship”. (Komunikasi dengan pelanggan yang terjalin baik, akan menimbulkan ikatan batin di antara mereka sehingga hal tersebut akan membuat pelanggan menjadi loyal.)
  8. Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan.(Perubahan organisasi akan terjadi terus menerus, baik karena pengaruh lingkungan internal maupun eksternal serta tuntutan pelanggan yang terus berubah. Untuk itu Puskesmas Rawai Inap ”IDOLA” harus selalu dapat menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat terus mempertahankan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan pelanggan.)

    KEBIJAKAN

    1. Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan harus profesional sesuai dengan pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
    2. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi memakai jas dokter pada saat melayani pasien.
    3. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
    4. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dengan strategi ”SENYUM” dibantu sepenuhnya menyelesaikan masalah kesehatannya
    5. Tenaga kesehatan harus cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
    6. Pegawai Puskesmas Rawat Inap mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas Rawai Inap
    7. Ruang pelayanan rawat inap ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga memberi kenyamanan pada pasien serta tenaga kesehatan yang melayaninya
    8. Kamar mandi dan WC dibuat bersih, tidak berbau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
    9. Lingkungan Puskesmas dibuat taman untuk mewujudkan suasana asri dan segar
    10. Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan pertemuan pemecahan masalah di Dinas Kesehatan
    11. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti dengan perbaikan pelayanan rawat inap

    STRATEGI

    • Tujuan Puskesmas Rawat Inap ”IDOLA” adalah menyelenggarakan Pelayanan Rawat Inap yang bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan strategi pelayanan ”SENYUM” dengan rincian sebagai berikut:
    1. ”S”: Sambutlah pasien dengan senyum dan salam yang hangat, sebagai ungkapan rasa hormat dan siap melayani pasien.
    2. ”E”: Eksplorasi dan bantu menemukan masalah kesehatan yang diderita pasien.
    3. ”N”: Niat yang tulus untuk menyelesaikan masalah pasien dengan kemampuan terbaik.
    4. ”Y”: Yakinkan pada pasien bahwa masalah kesehatan yang diderita akan kita layani secara:
    5. ”U”: Umum: artinya pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawap Inap ”IDOLA” dilaksanakan secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, suku, agama dan politik.
    6. ”M”: Mutu: artinya pelayanan rawat inap di Puskesmas Rawap Inap ”IDOLA” dilaksanakan sesuai dengan standart operating prosedure (SOP) dan sesuai dengan harapan atau melebihi harapan pasien. Sumber (dr.Suparyanto,M.Kes.blogspot.com)

    Konsep Puskesmas Idaman (1)

    KONSEP PUSKESMAS IDAMAN (Public Health Center IDAMAN Concept)

    Dr. Suparyanto, M.Kes

    PENGERTIAN:
    • Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
    VISI 
    • ”Puskesmas Idaman yang bermutu”, merupakan visi Puskesmas Idaman yang menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh Puskesmas di masa yang akan datang yaitu Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
    MISI


    Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut diatas, ditetapakan misi sebagai berikut:
    1. 1. Memastikan Pelanggan Puskesmas.
    • Pelanggan Puskesmas perlu diketahui, untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar yang akan kita layani.
    1. 2. Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.
    • Psikografi pelanggan perlu diketahui untuk mengetahui budaya, perilaku dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
    1. 3. Menata Mindset Tim Pelayanan Prima di Puskesmas Idaman.
    • Pola pikir semua pegawai perlu ditata dan disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai mempunyai polapikir yang sama untuk menyelenggarakan pelayanan prima di Puskesmas Idaman.
    1. 4. Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut mengambil keputusan dan memberikan saran dalam pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.
    • Pegawai di garis depan “front liner” seperti petugas parkir dan loket, merupakan orang pertama yang kontak dengan pelanggan, oleh karena itu mereka banyak mengetahui informasi yang kita butuhkan dalam pengambilan keputusan pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Idaman.
    1. 5. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada Pelanggan.
    • Dengan memberi pelayanan kesehatan yang memberi kesan ”WOO”, maka hal tersebut akan membanggakan dan memuaskan pada pelanggan yang juga dapat berfungsi sebagai promosi antar pelanggan.
    1. 6. Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan ”Customer Market Relationship”.
    • Komunikasi dengan pelanggan yang terjalin baik, akan menimbulkan ikatan batin di antara mereka sehingga hal tersebut akan membuat pelanggan menjadi loyal.
    1. 7. Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
    • Perubahan organisasi akan terjadi terus menerus, baik karena pengaruh lingkungan internal maupun eksternal serta tuntutan pelanggan yang terus berubah, untuk itu Puskesmas Idaman harus selalu dapat menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat terus mempertahankan pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan.

    KEBIJAKAN

    1. Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan: profesioanal sesuai dengan pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan pelayanan.
    2. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi memakai jas dokter pada saat melayani pasien.
    3. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
    4. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dibantu sepenuhnya apa keperluannya datang ke Puskesmas.
    5. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
    6. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas
    7. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga memberi kenyamanan pada pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya
    8. Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana hiburan yang sesuai dengan harapan pasien
    9. Kamar mandi dan WC dibuat bersih, tidak berbau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
    10. Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan segar
    11. Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan pertemuan pemecahan masalah di Dinas Kesehatan
    12. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti dengan perbaikan pelayanan kesehatan
    13. Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No: 128/MENKES/SK/II/2004 tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.

    STRATEGI

    Tujuan Puskesmas Idaman adalah memuaskan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang telah kita berikan. Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan strategi sebagai berikut:
    1. Strategi untuk meningkatkan mutu tenaga kesehatan
    • Puskesmas Idaman dalam meningkatkan mutu tenaga kesehatan mengunakan strategi ” PusKesMas ” yang mencakup tiga aspek ”Pus”, ”Kes”, dan ”Mas”. Adapun rincian ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut:
    • PUS: merupakan singkatan: Profesionalisme, Unggul dan Santun artinya Puskesmas Idaman akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang profesional dibidangnya, unggul dalam hal ilmu dan keahlian serta mempunyai mental sopan santun dalam hal lisan dan tindaknya.
    • KES: merupakan singkatan: Komitmen, Etika , dan Semangat atau Motivasi yang tinggi, artinya tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan Puskesmas Idaman harus mempunyai komitmen yang tinggi baik, komitmen pekerjaan maupun komitmen organisasi, serta harus beretika serta motivasi kerja yang tinggi untuk kelangsungan pelayanan kesehatan yang konsisten dalam peningkatan mutu.
    • MAS: merupakan singkatan dari Manusiawi, Asuh dan Simpati, artinya Tenaga kesehatan di Puskesmas Idaman dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan harus memperlakukan pelanggan secara manusiawi, secara iklas mau melayani (asuh) dengan rasa simpati.

    2. Strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan
    • Puskesmas Idaman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan menggunakan strategi ” Idaman ” yang mencakup empat aspek ”Indah”, ”Damai”, ”Aman” dan ”Nyaman”. Adapaun rincian keempat aspek tersebut adalah sebagai berikut:
    • Indah : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Idaman dilaksanakan dalam nuansa indah dan rapi, baik tenaga kesehatan yang melayani, tempat pelayanan, ruang tunggu pasien, kamar mandi/jamban dan lingkungan/taman Puskesmas.
    • Damai : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Idaman dilaksanakan dalam nuansa damai, yaitu suasana yang memberikan rasa percaya yang tinggi pada pelanggan.
    • Aman : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Idaman dilaksanakan sesuai dengan Standard Operating Prosedure (SOP) sehingga akan memberikan rasa aman dan keyakinan Puyang tinggi tentang mutu pelayanan kesehatan yang diterima.
    • Nyaman : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Idaman dilaksanakan dalam ruang pelayanan yang nyaman, sehingga proses pelayanan kesehatan dapat berlangsung sesuai harapan pelanggan.Sumber (dr.Suparyanto,MKes.Blogspot.com)